Monday, November 14, 2011

Lingkaran Mistis Bumi

Gambaran garis melingkar misterius yang menghubungkan situs-situs kuno di bumi secara 3 dimensi.

Tahukah Anda terdapat sebuah keanehan garis peta yang menghubungkan beberapa situs-situs kuno penting di dunia, seperti Pulau Easter (Pulau Paskah) di kepulauan Pasifik, piramid di Mesir, garis Nasca di Peru, kuil Angkor Watt di Kambodia dan lain sebagainya. Ketika beberapa lokasi kunci ini dipetakan, terbentuk sebuah garis lingkaran yang nyaris sempurna, menyuguhkan sebuah misteri yang belum bisa terpecahkan melalui penyelidikan arkeologi saat ini.

Sederetan tempat-tempat kebudayaan yang berpengaruh di planet ini dapat ditemukan berjajar dalam garis lingkaran misterius ini, yang melewati pulau-pulau kecil dan beberapa benua termasuk lokasi-lokasi yang ditengarai sebagai legenda.

Di Afrika, garis ini melintasi dataran tinggi (plateu) Tassili di gurun Sahara, piramida di Mesir dan titik kunci di sepanjang sungai Tigris, Euphrates dan Nil, ketiganya termasuk aliran air yang paling berpengaruh pada jaman kuno. Melacak lebih lanjut garis ini, Anda akan tiba di ibukota Persia kuno Persepolis, kota kuno Mohenjo-Daro, peramal Ammon di oasis Siwa dan Petra, kota yang hilang, yang termasuk salah satu dari tujuh Keajaiban Dunia.
Menelusuri lebih jauh lagi Anda akan menemui Ur, kota Sumeria kuno, kemudian kuil Angkor Watt di Kambodia dan Thailand, Laut Mati, Himalaya, Sungai Qiangtang di Tiongkok dan beberapa situs yang diyakini sebagai sisa-sisa peninggalan pulau legendaris, Atlantis. Yang mengherankan lagi, garis misterius yang menghubungkan situs-situs tersebut berada di garis tepi lingkaran yang melencengnya tidak lebih dari sepersepuluh dari satu derajat latitude, dan memiliki titik pusat lingkaran yang berada di tenggara Alaska.

Dalam artikel Jim Alison, The Prehistoric Alignment of World Wonders, digambarkan dengan sangat detail sejumlah temuan permutasi matematika dalam lingkaran besar ini dan hubungannya dengan situs-situs tersebut. Alison menulis, " Jajaran situs-situs ini mudah sekali terlihat pada globe bumi sebagai lingkaran horison. Software program 3-D atlas dunia juga dapat menggambarkan lingkaran besar ini (lihat foto)."

Jadi gambaran apa dari lingkaran ini? Banyak orang mengatakan bahwa garis hubungan tersebut menggambarkan bahwa masyarakat purba telah memiliki sebuah pengetahuan yang jauh lebih besar daripada kepercayaan sekarang yang dianut secara meluas dan diturunkan oleh para leluhur kita. Sedangkan lainnya mengatakan bahwa pusat lingkaran yang ditemukan di sebelah tenggara Alaska ini, mungkin menggambarkan dimana letak kutub bumi sebelum mereka bergeser ke lokasi sekarang berada. Akan tetapi terlepas dari segala teori dan perkiraan itu, terdapat satu kesamaan yang ada dari situs-situs tersebut, yakni gambaran struktur buatan manusia purba dengan teknologi tingkat tinggi. Beberapa situs di sepanjang garis lingkaran ini menunjukkan sebuah kemajuan teknologi yang membuat para periset moderen tidak dapat menjelaskannya.

Piramida Mesir, kota Petra, benteng Ollantaytambo dan situs lainnya dalam lingkaran ini me-nampilkan keunggulan keahlian teknik yang terus menerus mengherankan dan mengilhami manusia. Efek yang sama dapat ditemukan di Nasca, Peru. Desa kuno ini terus menerus membingungkan para penyelidik, bagaimana dan mengapa penduduk asli pra Colombian membuat 300 lebih geoglyph yang amat sangat besar pada permukaan tanah Peruvian. Geoglyph itu menggambarkan monyet, burung, laba-laba dan hewan lainnya yang hanya bisa terlihat dan dinikmati dengan naik pesawat terbang. Tanpa peralatan mesin terbang moderen, apa maksud tujuan dan metode apa yang digunakan oleh masyarakat purba dalam membuat disain yang begitu raksasa tersebut?

Pada 1920-an, seorang penggemar benda antik amatir, Alfred Watkins, melakukan observasi pada situs-situs keramat di Inggris. Dia menemukan serangkaian jalur lurus yang saling berhubungan dan dia sebut sebagai garis ley. Ketika memetakan lingkaran batu-batu, monumen-monumen dan situs-situs perkampungan kuno tersebut, dengan rapi berjajar melintasi seluruh negeri. Hampir menyerupai titik-titik meridian dalam akupunktur yang digunakan dalam pengobatan Tiongkok, orang yang mempelajari garis ley ini meyakini bahwa bumi juga memiliki sistem meridian tersendiri.

Jika para manusia purba ini telah menggunakan sistem penempatan tersebut, lalu bagaimana cara mereka menentukan dimana letak garis itu berada? Lebih jauh lagi, apakah lokasi situs-situs yang ditemukan berada dalam lingkaran besar ini juga mempengaruhi fengshui (geomancy) yang misterius ini dalam skala yang besar? Ketika situs-situs ini melibatkan beberapa kebudayaan yang tidak diketahui pernah memiliki kontak apapun, maka orang dapat mempertimbangkan bahwa mereka hanya merespon sebuah sistem semata, sistem yang melampaui pengetahuan moderen saat ini.
Share on :

0 comments:

 
© Copyright Panitia Hari Kiamat 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.