Popular Posts

Holocaust Yang Sebenarnya !

Saturday, December 10, 2011


Ahli sejarah Inggris, David Irving; peneliti Prancis, Robert Faurisson; ilmuwan Jerman, Fredrick Toeben; juga yang lain pernah merasakan kuatnya pemimpin Eropa dalam membangun mitos holocaust. Sebagian ahli ini terpaksa mendekam beberapa saat di penjara karena penolakannya terhadap keberadaan sejarah holocaust.

Ya, Holocaust merupakan sebuah hal yang menjadi perdebatan apakah ini mitos atau hanya karangan Yahudi yang ingin mendapat simpati Barat agar mendapat Tanah di Palestina. Karena jika ini benar terjadi, ternyata mereka (Israel) sedang mempraktekkan kembali kisah Holocaust kepada rakyat Palestina dimana yang terakhir dengan mengisolasi Gaza dan melarang bantuan asing datang?.

Membahas tentang Holocaust merupakan sebuah hal yang menarik. Karena darimana Yahudi mendapatkan ide tentang kisah ini?. Mari kita simak apa yang ada di dalam pikiran mereka.

Dalam Talmud (Gittin 57b) Yahudi mengklaim bahwa 4 milyar orang Yahudi dibunuh oleh orang Romawi di kota Bethar. Dalam Gittin 58a Yahudi mengklaim 16 juta anak-anak Yahudi dibungkus gulungan dan dibakar hidup-hidup oleh Romawi. Demografi kuno menunjukkan bahwa tidak ada 16 juta orang Yahudi di seluruh dunia saat itu apalagi 4 milyar Yahudi.

Di Purim, pada tanggal 25 Februari 1994, perwira tentara Israel Baruch Goldstein, seorang Khazar ortodoks dari Brooklyn membantai 40 warga Palestina termasuk anak-anak padahal mereka sedang berlutut dalam do’a di Masjid. Goldstein adalah seorang murid dari Rabi Kahane yang telah menyatakan pandangannya tentang orang Arab sebagai “Anjing” (CF CBS 60 Minutes “Kahane”).

Prof. Ehud Sprinzak  dari Universitas Yerusalem menjelaskan filosofi  Kahane and Goldstein sebagai berikut :  “Mereka percaya itu adalah kehendak Allah bahwa Yahudi harus melakukan kekeraan terhadap Goyim (Non Yahudi), sebuah terminologi Yahudi terhadap non Yahudi (NY Daily News, Feb. 26, 1994, p. 5). Apalagi setelah Rabi Yitzhak Ginsburg mengatakan : “Darah Yahudi dan non Yahudi tidaklah sama (NY Times, June 6, 1989, p.5). Rabi Yaacov Perrin mengatakan :”Satu juta orang Arab tidak lebih hanya seujung kuku Yahudi” (NY Daily News, Feb. 28, 1994, p.6).

Setiap tahun Israel ambil bagian dalam Ziarah nasional ke kuburan Simon ben Yohai, untuk menghormati Rabi ini yang menganjurkan pemusnahan non Yahudi (Jewish Press of June 9, 1989, p. 56B).

Jadi apakah benar Holocaust itu benar-benar dilakukan Nazi Hitler?. Atau kah kisah ini sebenarnya kisah kekejaman Yahudi yang tersembunyi dan digunakan untuk mendiskriditkan bangsa lain?.
Read Post | comments

Penguburan Tersadis Di Dunia

Di dunia ini ada beberapa tipe pemakaman, misalnya : Mumifikasi (dimumikan), Pembakaran mayat (kremasi), Dan umumnya dikubur di dalam tanah. Tetapi ada bentuk pemakaman lain yang mengerikan yaitu “Sky Burial” yang mana masih diperlakukan di Tibet meski tidak banyak.

Adalah sebuah sekte dari agama di Tibet  terutama yang  masih percaya akan reinkarnasi, masih melakukan ritual pemakaman sky burial.  Metode penguburan mayat ini tidak berlaku untuk sembarang mayat. Ritual ini tidak untuk orang yang pada waktu mati belum berusia 18 tahun, atau bagi wanita hamil yang meninggal atau orang-orang yang meninggal karena penyakit menular dan berbahaya.

Pada dasarnya, selain dikubur  layaknya di belahan bumi manapun, di Tibet khususnya, masih ada tiga jenis pemakaman, yaitu : dipersembahkan kepada laut (water burial,  yaitu metode penguburan dimana mayat di berikan kepada ikan-ikan untuk jadi santapan sang ikan di laut), yang kedua adalah : dikremasi dan  yang terakhir adalah sky burial ini, yaitu metode penguburan mayat dimana tubuh mayat dipersembahkan kepada vultures atau burung bangkai
Dipercaya bahwa sky burial akan lebih mempercepat roh si mati untuk naik ke nirvana .  Perjalanan akan jauh lebih cepat dengan bantuan burung vultures. Yang dalam bahasa Tibet disebut “Dakinis”  atau terjemahannya adalah “sky dancer’ yang berarti  “angel”.

Kelompok  penganut agama ini percaya bahwa tubuh manusia yang sudah meninggal adalah hanya sebagai ” vessel atau wadag” saja, artinya sudah tidak ada maknanya, dan sesuai dengan ajaran agama mereka yang berdasar “memberi” maka dengan dipersempahkan wadag ini kepada burung, akan membantu makhluk lemah yang perlu survive untuk hidup,  dalam hal ini  memberi makan vultures dengan potongan daging berasal dari jazad yang meninggal juga merupakan simbol suci agama tersebut (dakinis)

Dalam proses Sky Burial jasad manusia yang mati di potong-potong dan dipisahkan antara tulang dan daging. Tulang yang tersisa dipecah menjadi bagian kecil untuk dimakan oleh burung lain yang lebih kecil  seperti gagak atau Rajawali.

Biasanya bagian tubuh yang dibawa pulang adalah rambut, yang terkadang mereka juga menyimpannya di kuil. Tak jarang ada yang membawa pulang tengkorak kepala yang sudah dipecahkan untuk tempat minum teh.






Read Post | comments

Ketuhanan Yang Adil Dan Beradab


Tahukah anda dimana letak keadilan Tuhan?. Kita tahu bahwa manusia dilahirkan dari latar belakang yang berbeda. Ada yang dilahirkan dari keluarga kaya dan ada yang dilahirkan dari keluarga miskin. Ada yang dilahirkan dengan tubuh sempurna dan ada yang dilahirkan dengan tubuh cacat. Ada yang hidupnya serba enak dan ada yang hidupnya serba kekurangan.

Dan dari latar belakang kehidupan itulah komentar tentang Tuhan banyak sekali ragamnya. Ada yang bilang Tuhan tidak adil dan ada yang bilang Tuhan adil dan lain sebagainya. Mungkin orang yang hidupnya serba menyenangkan akan bilang bahwa Tuhan itu adil. Tapi ternyata ada juga orang yang hidupnya serba berkecukupan mengatakan Tuhan tidak adil. Itu semua terjadi karena letak keadilan Tuhan ditentukan secara subyektif oleh manusia. Sebenarnya jika anda tahu, letak keadilan Tuhan itu terletak pada Ibadah (misalnya shalat), juga ibadah yang lain seperti bersedekah, membantu orang dan lain-lain. Tetapi ibadah (Shalat) adalah yang utama. Mengapa keadilan Tuhan terletak pada usaha manusia untuk beribadah kepada-Nya.  

Pertama, karena hidup seseorang didunia itu ujung-ujungnya kalau tidak neraka ya surga. Dan untuk menuju ke neraka atau surga itu ditentukan oleh amal ibadah kita. Apapun yang kita lakukan di dunia dimata Tuhan tidak ada artinya, kecuali ditujukan untuk beribadah kepada-Nya. Kedua, untuk beribadah tidak diperlukan biaya (ibadah utama seperti shalat-bukan haji). Dan untuk beribadah semua manusia mempunyai awal yang sama. Baik anda miskin atau kaya, tampan atau jelek, ibadah dilakukan dalam waktu yang sama (sejak baligh/dewasa). Maksudnya, jika anda bersaing untuk mendapatkan kedudukan atau mendapatkan sesuatu dengan teman, pasti anda dan teman anda memiliki persiapan yang beda. Bisa saja teman anda yang lebih kaya lebih siap secara materi dan perlengkapan dan bisa dipastikan dialah yang akan menang. Tetapi untuk berlomba dalam beribadah, anda dan teman anda memiliki persiapan yang sama.  Karena ibadah itu pada dasarnya gratis tanpa modal. Yang penting niat untuk beribadah. Dan jika anda dengan teman anda memiliki skor yang sama anda akan bisa menempati posisi (surga) secara bersamaan tanpa berebut. Beda dengan jabatan di dunia yang lebih terbatas. Karena Surga itu seluas langit dan bumi. Tuhan membuka luas-luas surga bagi mereka-mereka yang ingin beribadah kepada-Nya. Dan untuk menuju surga hanya diperlukan niat untuk beribadah. Disinilah letak keadilan Tuhan.
Read Post | comments

Yahudi Zionist Takut Sama Toilet


Meski pernah dikenal sebagai bangsa  pilihan menurut kitab suci, dan dikenal memiliki orang-orang yang cerdas-cerdas tenyata mereka masih memiliki dogma takhyul. Antara lain sebagai berikut :
Gittin 70a (Talmud) Rabi mengatakan : Seorang laki-laki yang keluar dari toilet dilarang berhubungan seksual sampai dia menunggu cukup lama untuk berjalan setengah mil, karena setan toilet masih bersamanya, jika dia melakukan , anak-anaknya akan menderita epilepsi.
Read Post | comments

Symbol Pagan Yessus




Darimana simbol lingkaran yang ada di kepala Yesus berasal dan maknanya apa. Mari kita Lihat Videonya :




Ternyata itu lambang Dewa Matahari. Dan satu-satunya lambang Dewa Matahari yang masih eksis ada di Jepang, dimana Kaisarnya bergelar Anak Dewa Matahari. Kebudayaan Matahari merupakan kebudayaan kuno dari Suku Indian di Amerika Latin (Aztek-Maya-Inca) sampai Mesir Kuno. Tetapi unsur kebudayaan itu ternyata masih ada sampai sekarang.
Read Post | comments

Harun Yahya Mengklaim Diri Al Mahdi?


Sheikh imran Hossein pernah mengkritik Harun Yahya, fakta itu memang benar adanya. Hal ini terkait tulisan dan perkataan di situs milik Harun Yahya yang terkesan menggiring pengklaiman diri sebagai Al Mahdi. Selain, Syeikh Imran Hossein, Bilal Philips juga mengecam Harun Yahya dan menuding Harun Yahya memiliki agenda tersembunyi. Untuk lebih jelasnya
 silahkan buka link Youtube:http://www.youtube.com/watch?v=WlqA5eQcvX4)
Tulisan-tulisan itu sendiri sengaja ditaruh di situsnya,awaitedmahdi.com yang memang merupakan subordinasi atau kanal dari situs harunyahya.com. Jadi ini aseli dan tidak mengada-ada. Anda bisa cek sendiri di situs tersebut.

Memang ketika diwawancara Al Jazeera, Harun Yahya menampiknya. Ia mengatakan hanya menulis sebuah buku tentang Imam Mahdi yang merujuk kepada Hadis Nabi. Dari beberapa hadis itu terlihat beberapa kesan yang akhirnya menggambarkan Al Mahdi dalam rupa dirinya. Namun anehnya, ketika saya cross check lebih jauh hadis-hadis yang diambil oleh Harun Yahya tidak sedikit yang itu bukanlah hadis, bahkan beberapa perkataan Tokoh Agama maupun Ulama ia masukkan walaupun dalam judul besar dikatakan sebuah hadis. Apakah ini kesengajaan? Ataukah ini kekhilafan dari sebuah tokoh yang sudah banyak menulis tentang akhir zaman? Wallahua'lam.
Tertera Nama Hadis
Salah satu butir kontroversial di situs Harun Yahya tersebut adalah sebuah pernyataan yang ia katakan bahwa tahun 1956 adalah tahun yang sangat penting di akhir zaman.“The significance of the year 1956 in terms of the end times.”Tahun 1956 adalah tanda dunia akan menuju sebuah tatanan yang adil.
Kita ketahui bersama bahwa tahun 1956 adalah tahun dimana Harun Yahya lahir. Meski disitus tersebut pernyataan ini dikatakan sebagai sebuah hadis, anehnya tidak ada riwayat satupun yang tertera. Situs tersebut hanya menukil perkataan Said Nursi dan Adendum Emirdag yang mengotak-atik numerologi ayat Qur'an dan mengatakan bahwa tahun 1956 sebagai tahun runtuhnya sistem kemunafikan di seluruh dunia. Apakah betul seperti itu? Nyatanya hingga tahun 2011, jangankan seluruh dunia, Turki pun dalam pandangan saya belum bisa lepas dari kemunafikan.
Situs Harun Yahya tersebut juga mengatakan bahwa Al Mahdi sebenarnya lahir di sebuah kota besar yang kelak menjadi Istanbul. Dalam situs tersebut ditulis,
“Hazrat Mahdi (as) will apear from Turkey and will never leave until the end of his struggle”.
“Hazrat Mahdi (as) will spiritually capture Istanbul”
Kita ketahui Harun Yahya sendiri besar di Turki. Pertanyaannya adalah betulkah ada hadis yang mengatakan Al Mahdi muncul di Turki? Sebagai umat muslim kita hanya bisa menjawab jika merujuk kepada hadis Rasulullah SAW yang bersabda,
“Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud 3737)
Anehnya awaitedmahdi.com, juga mengatakan bahwa Al Mahdi ketika muncul tidak bisa berbahasa Arab. "Hazrat Mahdi (as) will not speak Arabic very well, but he will bear a close moral resemblance to our prphet (saas)".Padahal Al Mahdi jelas-jelas muncul di Madinah dan ia masih keturunan Rasulullah SAW. Al Mahdi pun akan menjadi kholifah umat muslim di akhir Zaman. Secara logika, bagaimana mungkin seorang Kholifah tidak bisa berbahasa Arab? Apakah ini masih terklait dengan Harun Yahya yang memang tidak terampil berbahasa Arab? Allahua’lam.
Al Mahdi Tidak Bisa Berbahasa Arab?
Dalam wawancaranya dengan Al Jazeera (http://www.youtube.com/watch?v=SqAOFGFDOgg), Harun Yahya juga meragukan keakuratan bahwa nama Al Mahdi sebenarnya adalah Ahmad atau Muhammad. Selanjutnya ia menekankan bahwa nama aseli Al Mahdi adalah Adnan. Kita ketahui bersama Harun Yahya selama ini hanyalah nama pena. Sedangkan nama aseli beliau adalah Adnan Oktar. Inilah yang dikecam Syeikh Imran, beliau mengatakan Islam tidak menegnal nama pena atau samaran. Hal itu haruslah dihindari setiap sarjana Islam agar apa yang dikatakannya sesuai apa yang ia tulis.
Maka marilah kita merujuk kepada Hadis Nabi tentang perkara nama Al Mahdi. Rasulullah SAW, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan: “Namanya sesuai dengan namaku, dan nama ayahnya sesuai dengan nama ayahku.
Dia dari keturunan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, di mana disebutkan dalam riwayat: “Dari ahli baitku.” (HR. Abu Dawud, no. 4282 dan 4283). Dalam riwayat lain: “Dari keluarga terdekatku (‘itrah-ku).” (HR. Abu Dawud, no. 4284). Dalam riwayat lain: “Dariku.” (HR. Abu Dawud no. 4285) dari jalur perkawinan ‘Ali bin Abu Thalib dan Fathimah bintu Rasulillah. Sebagaimana dalam hadits yang lalu dikatakan: “Seseorang dari keluargaku” dan “dari anak keturunan Fathimah.” (HR. Abu Dawud no. 4284)
Oleh karenanya, Ibnu Katsir rahimahullahu mengatakan: “Dia adalah Muhammad bin Abdillah Al-‘Alawi (keturunan Ali) Al-Fathimi (keturunan Fathimah) Al-Hasani (keturunan Al-Hasan). Allah Subhanahu wa Ta’ala memperbaikinya dalam satu malam yakni memberinya taubat, taufik, memberinya pemahaman serta bimbingan padahal sebelumnya tidak seperti itu.” (An-Nihayah fil Malahim wal Fitan, 1/17, Program Maktabah Syamilah)
Sebelumnya sosok Harun Yahya, dengan segala kelebihannya juga tidak lepas dari kritik. Harun Yahya sampai kini tidak menganggap Syiah keluar dari Islam. Hal ini dipertegas olehnya, saat melakukan wawancara dengan wartawan Al Jazeera di Istanbul 6/08/2007. Ia mengatakan,“I love all Muslims in Turkey and worldwide, and I make no distinction on the basis of school or sect. I respect them all.There is no difference between Sunni and Shia. The same applies to the Ihvan-i Muslim. They are also my brothers. I regard them as totally sincere. We all pray in the same direction. We share the same Book. These elements all make us one.”
Maka tak heran dalam menjelaskan ciri-ciri Al Mahdi, beliau banyak menukil dari riwayat Imam Jafar As Sadiq yang banyak diselewengkan oleh Syiah. Salah satunya ialah penjelasan bahwa umat Islam nanti akan bisa mendengarkan perkataan Al Mahdi lewat sebuah terjemahan.
“Jaffar Sadik said that people all over the world would be able to listen to Hazrat Mahdi's (as) words instantaneously through simultaneous translations”
Padahal jelas sekali, Syiah sudah berbeda akidah dengan agama Islam. Kita tidak bisa menyebut mereka sebagai salah satu aliran dalam Islam. Dan itu baru satu kasus. Allah jelas sekali menjaga akidah dan perkataan Al Mahdi yang selaras dengan akidah Islam. Bukan Al Mahdi yang masih mengganggap orang yang menghina Sahabat Nabi dan menganggap Al Qur’an itu palsu sebagai bagian dari Islam.
Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan memenuhi bumi dgn keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898).
Jadi, kalaulah memang Harun Yahya menampik diri sebagai Al Mahdi, kenapa penjelasan sesat tentang Al Mahdi masih saja nangkring di situsnya dan belum juga turun meski beberapa ulama seperti Bilal Philips dan Syeikh Imran Hossein sudah mengkritiknya berkali-kali.
Masih banyak sebenarnya data-data keliru yang dijadikan indikasi atau penjelasan sosok Al Mahdi dalam situs tersebut. Seperti pernyataannya yang mengatakan Al Mahdi berasal dari Kaukasus. "Hazrat Mahdi (as) will come from the Caucasus".Kita ketahui bersama Harun Yahya alias Adnan Oktar adalahseorang keturunan sayyid atau habib yang bermigrasi ke Kaukasus selama invasi Hulagu. Asal-usul Beslen Arslan Kasayev, kakek Omer Bey, kakek Mr. Oktar, kembali ke dinasti Nogay.Keluarga ini juga dikenal sebagai Arslanogullari (anak-anak Arslan) dan merupakan salah satu dari dua puluh satu keluarga sayyid yang namanya muncul dalam dokumen yang disiapkan untuk gubernur Kaukasus pada 1827.
Semoga Harun Yahya benar-benar sadar atas kekeliruan ini. Sungguh fitnah akhir zaman benar-benar dahsyat. Allahua’lam.
Read Post | comments

Gerhana Sebagai Petanda Tuhan (ILMU SEMIOTIKA)

Gerhana bulan atau matahari (khusuf/ kusuf) bukanlah kejadian yang dianggap aneh oleh manusia jaman sekarang.  Namun khusus bagi umat Islam (kaum muslimin) , kejadian gerhana bulan maupun gerhana matahari ada beberapa perkara yang mesti dilakukan yang berhubungan dengan syari'at (ibadah),  menurut sebagaian fuqaha (ahli hukum Islam) hukumnya sunah mu'akkad (lebih utama dilakukan), diantaranya ada syari'at shalat gerhana (khususf /kusuf) . Mengenai  dasar hukum tentang beberapa syari'at yang mesti dilakukan oleh kaum muslimin pada saat terjadi gerhana itu, tidak disebutkan secara langsung dalam al-Qur'an, namun berdasarkan hadits-hadits yang shahih.
Banyak hadits yang menyebutkan tentang hal tersebut , dalam kajian ini, penulis hanya menyebutkan dua hadits yang  yang bersumber dari ‘Aisyah r.a dan Abu Musa r.a  berikut ini ;
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
( رواه البجاري : كتاب : الكسوف: الباب : الصدقة في الكسف :991)
" Sesungguhnya (gerhana) matahari serta (gerhana) bulan, merupakan dua "tanda" dari berbagai " tanda" dari  Allah. Gerhana matahari atau bulan (kejadiannya) bukan diakibatkan meninggalnya seseorang atau kelahiran seseorang, kalaulah kalian mendapatkan gerhana, maka segeralah berdo'a kepada Allah,  agungkanlah Dia (takbir), shalat, kemudian bersidekahlah. ( H.R. Bukhari, Kitab kusuf, bab sedekah ketika gerhana ,no. hadist 991)
عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ خَسَفَتْ الشَّمْسُ فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَزِعًا يَخْشَى أَنْ تَكُونَ السَّاعَةُ فَأَتَى الْمَسْجِدَ فَصَلَّى بِأَطْوَلِ قِيَامٍ وَرُكُوعٍ وَسُجُودٍ رَأَيْتُهُ قَطُّ يَفْعَلُهُ وَقَالَ هَذِهِ الْآيَاتُ الَّتِي يُرْسِلُ اللَّهُ لاَ تَكُونُ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلَكِنْ يُخَوِّفُ اللَّهُ بِهِ عِبَادَهُ فَإِذَا رَأَيْتُمْ شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ فَافْزَعُوا إِلَى ذِكْرِهِ وَدُعَائِهِ وَاسْتِغْفَارِهِ
( رواه البجاري : كتاب : الكسوف : الباب : ذكر في الكسف : 1004)
Dari  Abu Musa, dia berkata: "  Saat terjadi gerhana matahari, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallamberdiri (terlihat) khawatir terjadi kiamat. Beliau berangkat kemesjid, kemudian shalat gerhana, berdiri lama sekali, begitu juga saat ruku dan sujud yang belum pernah aku saksikan. Setelah selesai shalat gerhana Beliau bersabda, " tanda-tanda ini yang Allah kirim, kejadiannya  (gerhana) bukan meninggalnya seseorang, atau lahirnya seseorang. Tetapi  kejadian ini merupakan peringatan dari Allah untuk hamba-hamba-Nya. Maka tatkala kalian menyaksikan gerhana walaupun sedikit,  bersegeralah, dzikir kepada-Nya, berdo'a, serta minta ampunan. ( H.R. Bukhari, Kitab gerhana, bab Dzikir ketika gerhana ,no. hadist 1004 )
Dari dua hadits tersebut, ada frasa hadits "آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ " penulis memberikan terjemah terhadap frasa itu dengan " dua tanda dari tanda-tanda Allah ".  Kata "آيَاة " merupakan lafadz musytarak (memiliki banyak arti) diantaranya ; tanda, petunjuk, bukti, pengajaran, urusan yang besar, mukjizat, kumpulan manusia . Oleh karenanya kata  "آيَاة " diberi arti " tanda" (lambang). Gerhana merupakan tanda (kode/lambang) dari Allah buat manusia. Oleh karenanya kejadian gerhana dapat dilihat maksudnya dengan pendekatan ilmu petanda (semiotika).
Semiotika adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang tanda serta segala hal yang  terkait dengan tanda itu sendiri  seperti;  kegunaan, hubungan dengan tanda-tanda lain, pengirim tanda serta penerima tanda. Kalau kajian tanda menyangkut penggolongan tanda, ,hubungan dengan tanda-tanda lain, serta dengan cara penggunaanya, dikaji dalam  sintaksis semiotik. Sedangkan jika kajian lebih di titik beratkan pada  hubungan tanda dengan yang diacunya (petunjuk) serta maksud tanda, dikaji dalam  semantic semiotik.  Sedangkan jika tanda dikaji  secara mendalam  mengenai hubungan tanda  antara yang mengirim dan yang menerima, dikaji dalam   pragmatic semiotik.
http://www.astrosurf.com/re/eclipse.html
Dilihat dari kegunaan tanda, sekurang-kurangnya ada dua guna;
  1. Sebagai  informatif seperti, air mendidik memberikan informasi bahwa air sangat panas, besi dibakar sampai membara memberikan informasi bahwa api sangat panas, ayam berkokok sebagai informasi subuh tiba, kumis sebagai informatif tentang kelaki-lakian dll.
  1. sebagai  alat komunikasi antara pengirim dan penerima seperti, mengangukkan dagu tanda setuju, melambaikan tangan tanda untuk segera menghampiri, tekenan (tanda tangan) tanda setuju, dll.
Kalaulah gerhana dikaitkan dengan teori diatas, maka gerhana memiliki dua guna;
1.            gerhana merupakan informatif bagi manusia yang meihat dan mengalami gerhana
2.            gerhana sebagai alat komunikasi, antara Allah sebagai pengirim tanda disatu sisi dan  sisi manusia sebagai penerima tanda.
Dari dua teori ini, maka gerhana menjadi sesuatu bahan pemikiran;,
1.      Informasi apa yang mesti diketahui oleh manusia dari kejadian gerhana itu ?
2.      Pesan apa yang mesti diketahui manusia ketika mengalami gerhana ?
Untuk menjawab pertanyaan yang pertama, bisa digali  hadits riwayat Abu Musa, pada kalimat  " فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَزِعًا يَخْشَى أَنْ تَكُونَ السَّاعَةُ " Nabi berdiri khawatir terjadi kiamat". Dari teks ini, mengisyaratkan bahwa Nabi mengetahui sesungguhnya gerhana adalah merupakan salah satu dari sekian tanda kiamat, atau akan adanya bencana atau huru-hara besar, perkara ini dikuatkan oleh teori fisika moderen mengenai gaya tarik antar planet. Kalau planet-planet atau benda-benda angkasa ada pada posisi sajajar bisa  mengakibatkan  gaya tarik antar planet labil, yang besar kemungkinan benda-benda angkasa yang ukurannya lebih kecil akan tertarik kepada benda angkasa yang lebih besar, yang bisa jadi akan adanya bencara besar kalau sudah sejalan dengan kehendak Allah, maka inilah yang disebut dengan disebut kiamat kubra, atawa sekurang-kurangnya pada beberapa tempat akan terjadi bencana, kerusuhan, huru-hara atau sejenisnya, misalnya ada angin topan, badai dilaut dan lain-lain,. Hal ini juga terungkap pada  teks
" لاَ يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ,
Kedua bisa dilihat pada kaهfiyat shalat husuf yang tidak biasa  sebagaimana pada shalat umumnya yakni adanya dua ruku dalam satu yang menjadi  tanda segera untuk mempercepat shalat  sebelum kiamat datang atau sebagai shalat terahir (salat wada).
Pertanyaan kedua,  pesan apa yang terdapat dalam gerhana, hal ini pun dapat dikaji dari hadits diatas ;
  1. kalimat  " ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا "
  2. frasa " وَتَصَدَّقُوا "
  3. frasa " وَاسْتِغْفَارِهِ "
Tiga hal  ditampilkan dalam bentuk kata kerja (verb) " fi'il", namun demikian jika dikaitkan dengan teori diatas, kata kerja itu sesungguhnya menunjukan keterangan waktu, singkatnya ;
  1. Ketika terjadi gerhana ia merupakan "waktu mustajab buat berdo'a" saatun mustajabun lidu'a"
  2. Ketika gerhana terjadi ia merupakan "waktu yang paling baik buat bersidekah" sa'atun khoerun lishodaqah"
  3. Ketika gerhana terjadi merupakan "waktu yang paling dekat antara seorang hamba dengan Allah yang akan mengampuni dosa-dosanya " "sa'atun aqrabu 'abdu warabuhu"
Singkatnya tiga perkara inilah yang jarang dimanfaatkan oleh manusia secara umum terkhusus umat islam sehingga setan dengan mudah membuat makar dengan mengajarkan mitos-mitos tentang gerhana, akibatnya dikalangan umat islam banyak yang tidak peduli  terhadap kejadian gerhana alih-alih  mereka berpegang kepada pendapat para fuqoha bahwa shalat gerhana  hukumnya sunat (dikerjakan mendapat pahala, ditinggalkan tidak berdosa) . inilah yang disinyalir oleh Allah dalam satu firman-Nya  ;
وَإِنَّ كَثِيراً مِّنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ
ٍsesungguhnya kebanyakan manusia lalai terhadap tanda-tanda dari Kami.(Yunus :92)

Singkatnya gerhana dilihat dari perspektif ilmu semiotika  adalah;

  1. Gerhana merupakan salah satu tanda dari tanda-tanda akan datangnya bencana besar atau kiamat, kerusuhan, huru-hara;

  1. Pesan yang dibawa gerhana adalah ;
Saatun  mustajabun lidu'a ( waktu yang dekat terkabulnya do'a)
Saatun khairaun lishodaqah (waktu yang paling baik untuk bersidekah)
Saatun aqrabu baina abdun wa rabuhu (waktu yang paling dekat antara seorang hamba dengan Khaliknya) atau waktu yang paling baik dalam bertaubat

Oleh karena  wahai kaum muslimin janganlah kita lalai pada peristiwa-peristiwa gerhana.

Wallahu'alam !!!!
Read Post | comments

Benarkah Nusantara Telah Dikenal di Jaman Nabi

Benarkan pulau Sumatra telah dikenal oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam semasa hidup, serta telah dilalui dan disinggahi para pedagang dan pelaut Arab di masa itu? Pernyataan ini diungkap Prof. Dr. Muhammad Syed Naquib al-Attas di buku terbarunya “Historical Fact and Fiction”.

Kesimpulan Al-Attas ini berdasarkan inductive methode of reasoning. Metode ini, ungkap al-Attas, bisa digunakan para pengkaji sejarah ketika sumber-sumber sejarah yang tersedia dalam jumlah yang sedikit atau sulit ditemukan, lebih khusus lagi sumber-sumber sejarah Islam dan penyebaran Islam di Nusantara memang kurang.

Ada dua fakta yang al-Attas gunakan untuk sampai pada kesimpulan di atas.
Pertama, bukti sejarah Hikayat Raja-Raja Pasai yang di dalamnya terdapat sebuah hadits yang menyebutkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menyuruh para sahabat untuk berdakwah di suatu tempat bernama Samudra, yang akan terjadi tidak lama lagi di kemudian hari.
Kedua, berupa terma “kāfūr” yang terdapat di dalam Al-Qur’an. Kata ini berasal dari kata dasar “kafara” yang berarti menutupi. Kata “kāfūr” juga merupakan nama yang digunakan bangsa Arab untuk menyebut sebuah produk alam yang dalam Bahasa Inggris disebut camphor, atau dalam Bahasa Melayu disebut dengan kapur barus.
Masyarakat Arab menyebutnya dengan nama tersebut karena bahan produk tersebut tertutup dan tersembunyi di dalam batang pohon kapur barus/pohon karas (cinnamomum camphora) dan juga karena “menutupi” bau jenazah sebelum dikubur.  Produk kapur barus yang terbaik adalah dari Fansur (Barus) sebuah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, yang terletak di pantai barat Sumatra.

 Dengan demikian tidak diragukan wilayah Nusantara lebih khusus lagi Sumatra telah dikenal oleh RasulullahShallallahu 'Alaihi wa Sallam dari para pedagang dan pelaut yang kembali dengan membawa produk-produk dari wilayah tersebut dan dari laporan tentang apa yang telah mereka lihat dan dengar tentang tempat-tempat yang telah mereka singgahi.
Dalam acara bedah buku “Historical Fact and Fiction” yang baru-baru ini (13/11) diselenggarakan oleh Islamic Studies Forum for Indonesia (ISFI) bekerja sama dengan Persatuan Pelajar Sulawesi Selatan (PPSS) di kampus International Islamic University Malaysia (IIUM), Prof. Dr. Tatiana Denisova, dosen di Departemen Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Akademi Studi Islam di Universitas Malaya Kuala Lumpur Malaysia, mengungkapkan kesetujuannya dengan al-Attas dalam penggunaan inductive methode of reasoning dalam mengkaji sejarah.

 Muslimah asal Rusia yang pandai berbahasa Melayu ini setuju dalam masalah ini berdasarkan pengalaman Denisova yang setiap hari menghadapi masalah kurangnya bahan-bahan dan kajian-kajian dalam bidang ilmu sejarah Islam di Nusantara, dan berdasarkan kenyataan konsep sejarah Islam yang tidak berasaskan pada konsep dan falsafah Islam.
 Lebih lanjut, mantan staf domestik di KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Rusia yang mendorong al-Attas menulis buku tersebut dan membantu al-Attas dalam menyediakan bahan-bahan tulisan untuk penulisan buku tersebut lebih lanjut menjelaskan menurutnya ada empat faktor penyebab minimnya sumber dan kajian sejarah Islam dan sejarah penyebaran Islam di Nusantara.
Pertama, sumber dan karya ilmiah sejarah Islam yang ditulis dalam huruf Jawi/Pego (Arab latin) oleh masyarakat Nusantara tidak begitu terkenal di kalangan ilmuwan Barat karena tidak banyak dari mereka yang pandai membaca tulisan Jawi.
Kedua, banyak sumber sejarah yang hilang atau tidak diketahui keberadaannya pada zaman penjajahan.
Ketiga, biasanya sumber-sumber sejarah yang ditulis masyarakat Nusantara dianggap oleh orientalis sebagai artifak sastra, sebagai karya dongeng atau legenda, yang hanya bisa dipelajari dari sudut filologi atau linguistik, dan tidak bisa diterima sebagai sumber sejarah yang sempurna dan benar.
Para orientalis hanya membicarakan dan menganalisa gaya bahasa dan genre, tetapi tidak memperhatikan informasi-informasi lain yang berkaitan dengan fakta sejarah berupa aktivitas ekonomi, undang-undang, aktivitas intelektual dan lain sebagainya.
Keempat, karena minimnya sumber dan kajian sejarah Islam Nusantara membuat para ilmuwan Barat hanya menggunakan sumber, kajian dan tulisan dari luar Nusantara termasuk dari Barat.  Mereka tidak memperhatikan atau mungkin tidak tahu adanya bahan-bahan dan informasi yang terdapat dalam berbagai sumber sejarah Islam termasuk sumber-sumber sejarah dari wilayah Nusantara.
 Dalam acara bedah buku yang dihadiri 120 orang mahasiswa dan mahasiswi IIUM yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei tersebut.  Prof. Dr. Abdul Rahman Tang, dosen pasca sarjana di Departemen Sejarah dan Peradaban, Kulliyyah of Islamic Revealed Knowledge and Human Sciences di International Islamic University Malaysia, selaku pembanding menyatakan kajian sejarah Islam Nusantara yang dilakukan al-Attas dalam buku tersebut sebagian besar bersifat spekulatif.
 Salah satu fakta spekulatif tersebut adalah hadits yang terdapat dalam Hikayat Raja Raja Pasai. Menurutnya, fakta-fakta tersebut bisa valid jika telah menjalani proses “verification of fact”. Namun Al-Attas tidak melakukan proses ini terhadap hadits tersebut.
Muslim China warga Malaysia ini mempertanyakan status hadits ini dan mengkhwatirkan implikasinya terhadap pemikiran masyarakat Nusantara. Menurutnya, al-Attas melakukan inductive methode of reasoningsecara tidak konstruktif.
Sedang Dr. Syamsuddin Arif, dosen IIUM asal Jakarta, selaku pembicara kedua dalam acara bedah buku tersebut mengungkapkan kesimpulan al-Attas di atas logis dan sesuai dengan fakta.
Hal ini berdasarkan perjalanan pelaut dan pedagang Arab pada masa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallamyang pergi ke China. Untuk mencapai negeri China melalui laut tak ada rute lain kecuali melalui dan singgah wilayah Nusantara.
Lebih lanjut Arif mengemukakan berbagai teori dan pendapat tentang kapan, dari mana, oleh siapa, dan untuk apa penyebaran Islam di Nusantara beserta bukti-bukti dan fakta-fakta yang digunakan untuk mendukung pendapat-pendapat tersebut.  Arif juga menjelaskan ilmuwan siapa saja yang memegang dan yang menentang pendapat-pendapat tersebut.

Di akhir makalahnya, Arif mempertanyakan pendapat J.C. Van Leur yang pertama kali menyatakan bahwa penyebaran Islam di Nusantara dimotivasi oleh kepentingan ekonomi dan politik para pelakunya.

Van Leur dalam bukunya “Indonesian Trade and Society” berpendapat, sejalan dengan melemahnya kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Sumatera dan khususnya di Jawa, para pedagang Muslim beserta muballigh lebih berkesempatan mendapatkan keuntungan dagang dan politik.  Dia juga menyimpulan adanya hubungan saling menguntungkan antara para pedagang Muslim dan para penguasa lokal.

Pihak yang satu memberikan bantuan dan dukungan materiil, dan pihak kedua memberikan kebebasan dan perlindungan kepada pihak pertama. Menurutnya, dengan adanya konflik antara keluarga bangsawan dengan penguasa Majapahit serta ambisi sebagian dari mereka untuk berkuasa, maka islamisasi merupakan alat politik yang ampuh untuk merebut pengaruh dan menghimpun kekuataan.

“Namun, benarkah demikian? That’s a problem!”, ungkap Arif.
Suasana debat akademis di antara pembicara yang “pro dan kontra” terhadap karya al-Attas dalam acara bedah buku tersebut cukup memanas tetapi tetap mengedepankan akhlaqul karimah dan mengedepankan rasio dibanding emosi.
Begitulah semestinya debat ilmiah para ilmuwan Muslim.*/Abdullah al-Mustofapenulis peneliti ISFI (Islamic Studies Forum for Indonesia) Kuala Lumpur, Malaysia.
Read Post | comments

Virus Pemusnah Ras Manusia

Inilah virus paling berbahaya. Virus ini bisa memusnahkan manusia, tetapi sekaligus juga dibuat oleh manusia. Tak ada nama spesifik bagi virus itu, atau setidaknya belum diberi nama secara resmi. Ahli virus dari Pusat Medis Erasmus di Rotterdam, Belanda, Ron Fouchier adalah orang yang menciptakan virus itu.

Ia melakukannya dengan memutasikan materi genetik virus H5N1. Untuk menguji patogenitas virus, Fouchier memakai musang sebagai hewan percobaan karena memiliki saluran pernapasan serupa dengan manusia. “Ini adalah salah satu virus paling berbahaya yang bisa Anda buat,” kata Fouschier seperti dikutip Daily Mail, Minggu (27/11/2011). Virus ini jauh lebih mudah menginfeksi manusia dan ditularkan ke manusia lain. Jika virus ini sampai “bocor” ke publik, potensi pandemik global akibat virus ini sangat tinggi. Boleh jadi, spesies manusia dibuat musnah karenanya.

Lalu apa tujuannya membuat virus yang bisa mematikan manusia? Fouchier mengatakan, penelitian ini bagian dari usaha internasional memahami H5N1. Riset serupa lain juga dilakukan tim peneliti kerja sama Universitas Wisconsin di AS dan Universitas Tokyo di Jepang.

Hasil penelitian Fouchier dan tim peneliti dari Wisconsin dan Tokyo kini tengah diulas oleh Badan Penasihat Sains Nasional untuk Keamanan Biologis Amerika Serikat (NSABB). Beberapa kalangan menolak publikasi hasil penelitian tersebut sebab dikhawatirkan akan disalahgunakan. Hasil penelitian bisa berdampak positif untuk kesehatan masyarakat, tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai senjata biologis.

“Kami tak mau memberikan road map bagaimana cara membuat virus buruk menjadi semakin buruk kepada para penjahat,” kata Michael Osterholm, anggota NSABB yang juga merupakan pakar flu dan pertahanan biologis dari Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Infeksi di Universitas Minnesota, AS.
Read Post | comments

Seorang Model Yang Memilih Hidup Bersama Babi

Miru Kim adalah seorang model fotografi yang selalu tampil polos tanpa busana. Meski mengaku seorang yang pemalu dan sederhana, Miru Kim sangat mencintai pekerjaannya di bidang seni fotografi. Kim adalah seorang objek fotografi dengan latar belakang tempat-tempat unik dan istimewa. Dalam setiap foto-foto yang diabadikan, Kim tampil polos tanpa busana.
Meski mendapat berbagai kecaman dan kritikan, namun pekerjaan Kim ini pun mendapatkan reputasi dunia sebagai seorang seniman provokatif yang dikagumi oleh para ahli seni.
Miru Kim adalah seorang mantan mahasiswa kedokteran dari New York. Dia sangat mencintai pekerjaannya yang dapat membawanya pergi ke tempat-tempat aneh seperti pabrik usang yang telah ditinggalkan, terowongan, jembatan dan foto-foto struktur di berbagai negara. Walaupun dia harus dapat menanggalkan seluruh pakaiannya di tempat-tempat yang kadang tidak lazim dan berbahaya tersebut. Saat ini Kim dipajang di sebuah ruangan galeri di Amerika Serikat (AS) dalam keadaan bugil dan bercengkrama bersama babi.
Kim dikabarkan tidur, makan di samping babi-babi itu dalam waktu empat hari di kandang yang terletak di depan galeri Art Basel Miami, para pengunjung juga dapat menyaksikan Kim yang sedang berbaring telanjang bersama babi. Hidup di tempat kotor seperti itu konon kabarnya menjadi hal yang sulit bagi perempuan berusia 30 tahun ini.
“Lingkungan ini sangat bau, namun babi adalah hewan yang pintar dan juga sensitif. Kulit dan anatomi mereka juga mirip seperti manusia. Ketika saya membaur dengan babi, saya merasakan ada kebersamaan yang cukup erat,” ujar Kim, seperti dikutip Huffington Post, Sabtu (3/12/2011).
Menurut Kim yang merupakan putri dari seorang filsuf, dirinya memperoleh ketenaran dari profesinya yang selalu menjadi model bugil. Kim sebelumnya juga sempat difoto dalam keadaan bugil di pabrik, terowongan, dan juga jembatan.  Kim juga mengatakan, pekerjaannya akan membantu dirinya menghadapi ketakutan, seperti halnya takut akan gelap, takut akan aktivitas berbahaya, dan juga takut akan segala benda kotor.
Meski mendapat berbagai kecaman dan kritikan, namun pekerjaan Kim ini pun mendapatkan reputasi dunia, sebagai seorang seniman provokatif yang dikagumi oleh para ahli seni. Kim yang mulai berfoto tanpa busana sejak tahun 2004 itu, kini mengaku sudah terbiasa menjalani aktifitasnya, meski pada awalnya dia sangat gugup tampil bugil di depan kamera.
Berikut ini cuplikan video Miru Kim yang hidup selama 104 jam bersama babi :
Read Post | comments

Fakta Dan Mitos Seputar Yerusalem !

Mitos: Orang Israel mendirikan Yerusalem 3.000 tahun lalu (sekitar 1.000 SM)
Fakta: Kaum Yebus (Kanaan—nenek moyang bangsa Palestina) sekitar 3.000 SM (atau 2.000 tahun sebelum keberadaan orang Israel) tinggal di wilayah yang disebut “Jebus”. Kemudian Yebus menjadi “Ur-Shalem”. Ur-Shalem (Yerusalem) adalah kata Kanaan yang berarti “rumah Salem”, kepala suku Yebus. Nama Shalem adalah bahasa Aramaik, yang kemudian disesuaikan ke dalam bahasa Arab dan Ibrani untuk menunjukkan makna ‘perdamaian’. (Lihat Karen Armstrong, Jerusalem: One City Three Faith, Ballantine Book, 1997.)

Mitos: Selama lebih dari 3.300 tahun, Yerusalem telah menjadi ibukota orang Yahudi.
Fakta: Sepanjang 5.000 tahun sejarah tanah Kanaan, Yerusalem menjadi ibukota Israel (bukan Yahudi) hanya selama 421 tahun. Wafatnya Sulaiman menandai akhir dari kerajaan Israel bersatu. Kerajaan Utara dinamakan Samaria dan beribu kota Samaria. Yerusalem bukan ibukota Kerajaan Utara yang terdiri dari 10 suku mayoritas orang Israel. Kerajaan Selatan dinamakan Yehuda dan beribu kota Yerusalem. Namun, kerajaan ini hanya terdiri dari 2 suku. Jadi, mayoritas orang Israel tidak menganggap Yerusalem ibukota mereka.

Ketika bangsa Assyria menyerbu Samaria, penduduknya berpencar, dan kemudian disebut sebagai “Sepuluh Suku Israel yang Hilang”. Jadi “Sepuluh Suku Israel yang Hilang” hanya tinggal di Kerajaan Israel selama 205 tahun hingga invasi Assyria. Kerajaan Israel Selatan menurunkan orang Yahudi Sephardic pada hari ini, dan bukan Yahudi Ashkenazi yang banyak menghuni “Israel” sekarang. Jadi, Yerusalem merupakan ibukota Yehuda, bukan Israel, selama 421 tahun.

Mitos: Yerusalem disebut lebih daripada 700 kali di dalam Tanakh, Kitab Suci Yahudi. Yerusalem tidak disebutkan sekalipun di dalam Al-Quran.
Fakta: Yerusalem disebutkan dalam Al-Quran dalam kaitan dengan Isra (perjalanan malam Nabi Muhammad). Berbeda dengan Tanakh, Al-Quran bukan kitab tentang kisah tokoh sejarah dan nenek moyang. Mekkah pun disebut hanya sekali dalam Al-Quran dan Madinah hanya dua kali. Al-Quran bahkan tidak menyebutkan kota-kota itu suci. Fakta bahwa kota-kota itu disebutkan sedikit tentu tidak mengurangi status mereka di mata Muslim.

Islam tidak hanya berdasarkan atas Al-Quran, tetapi hadis Nabi Muhammad. Nabi bersabda, “Ziarah dilakukan untuk tiga mesjid: Masjid Suci di Mekkah, Masjidku di Madinah, dan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.” Lepas dari semua itu, hak penduduk asli Tanah Historis Palestina (baik Yahudi, Kristen, maupun Muslim) terhadap Yerusalem tidaklah berasal dari teks suci agama, tetapi berlandaskan pada nilai domisili selama ribuan tahun.

Mitos: Yerusalem tak pernah menjadi ibukota atau kota penting Arab.
Fakta: Yerusalem selalu menjadi pusat kehidupan bagi penduduk asli Palestina sejak lima ribu tahun lalu. Nenek moyang mereka—seperti dikemukakan di atas—orang Yebus (Kanaan) sekitar 3.000 SM tinggal dan membangun kota yang mereka sebut “Ur-Salem” (Yerusalem). Ini kata Kanaan yang berarti “rumah Salem”, kepala suku Yebus.

Keadaan tersebut terus berlangsung meskipun Tanah Palestina di bawah kendali Assyria, Mesir, Yehuda, Romawi, Turki Utsmani, Inggris, Yordania, dan “Israel”. Yerusalem selalu menjadi pusat kehidupan pribumi Palestina seperti halnya Beirut bagi Lebanon atau Kairo bagi Mesir. Tidaklah mengherankan jika penerbitan, bisnis, dan pusat keagamaan bangsa Palestina semuanya berakar di Yerusalem.

Yerusalem juga selalu menjadi kota internasional dengan komunitas multietnik dan multiagama. Faktanya, Raja Sulaiman dan Daud membolehkan bangsa Kanaan (penduduk asli ketika mereka berkuasa) berkembang. Yerusalem semakin berkembang dan terbuka selama periode kekuasaan Islam (Lihat Karen Armstrong, Jerusalem: One City Three Faith, Ballantine Book, 1997.).

Namun, sejak menduduki Yerusalem, Zionis secara berkesinambungan menodai kesucian Yerusalem dan mengubah struktur masyarakatnya, lewat proyek rasis “Zionisasi Yerusalem”.

Mitos: Yahudi sembahyang menghadap Yerusalem. Muslim salat membelakangi Yerusalem.
Fakta: Hanya Muslim yang hidup antara Yerusalem dan Mekkah (proporsi kecil dari Muslim) yang membelakangi Yerusalem ketika salat.

Kiblat Muslim menuju Mekkah di mana Muslim percaya Nabi Ibrahim membangun Ka’bah sebagai tempat salat. Batu Hitam di Kabah telah ada sejak zaman Nabi Adam. Ibrahim dan Ismail, anak pertamanya, membangun Ka’bah berdasarkan perintah Allah (QS. 2:125-27).

Kiblat Muslim awalnya adalah Yerusalem. Kiblat itu diubah setelah perjalanan Nabi Muhammad ke Yerusalem setelah ia menerima perintah untuk mengubahnya. Sejumlah kalangan percaya ini ditujukan untuk menghormati peristiwa sejarah sebelum Islam, dan yang lain percaya ini untuk menyatukan suku-suku Arab. Muslim, seperti yang lain percaya, bahwa Allah ada di mana-mana dan tidak berdiam di satu tempat.

Adapun orang Yahudi tidak selalu menghadap Yerusalem dalam sembahyang mereka. Alkitab bahkan mengatakan bahwa orang Israel awal menghadap ke selatan ketika mereka berdoa (Keluaran 27:9; 40:24). Ini menegaskan bahwa Ka’bah, yang berada di selatan Yerusalem adalah kiblat bagi masyarakat Israel awal
Read Post | comments (1)
 
© Copyright Panitia Hari Kiamat 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.