Saturday, November 12, 2011

Scott Samuel Braun, Sang Yahudi Dibelakang Justin Bieber


Empat tahun lalu, Scott Samuel Braun, menemukan Bieber di YouTube. Satu hal yang lekat dalam benaknya ketika Bieber dengan tiba-tiba menjadi artis karbitan adalah niatnya membawa megabintang itu ke Israel. Bieber di bulan April ini menghadiri seremonial Seder di negeri yang menjajah Palestina itu.

Braun, tak pelak telah menjadi “ayah” bagi Bieber. Braun telah menjadi segalanya bagi Bieber, bukan hanya seorang manajer belaka; Braun merencanakan semua—melindunginya dari teriakan fans gadis remaja yang gila, memastikan ia pulih dari kasus radang tenggorokan, menyuruhnya untuk berhenti bicara begitu banyak, dan mengajarkannya menari. Braun juga mengajarkan Bieber ritual "Shema"—membaca doa dalam kepercayaan Yahudi sebuah dengan cara melingkar setiap kali sebelum konser.

Empat tahun lalu, di suatu malam, Braun berselancar di YouTube dan menemukan sebuah video Bieber buatan sendiri. Ia langsung berkata pada dirinya sendiri, "Aku harus menemukan anak ini ... aku terobsesi." Ibu Bieber, Pattie Mallette, yang pada waktu itu tinggal dengan anaknya di Stratford, Ontario (Kanada), menceritakan ketidakpercayaan ketika Braun menghubunginya: siapakah orang yang menelepon bibinya dan bahkan anggota dewan sekolah setempat untuk bisa berbicara dengannya? Mallette menelepon Braun kembali, meminta dia berhenti menelepon. "Dia ingin menyingkirkan saya," kenang Braun, "tapi akhirnya kami berbicara selama dua sampai tiga jam."

Braun adalah seorang Yahudi taat. Suatu kali dalam kontes Sejarah Hari Nasional: "Saya mengumpulkan yang disebut 'Konflik Hongaria,' 10 menit, tentang orang Yahudi di Hongaria sebelum, selama dan setelah Holocaust. Jenis cerita keluarga saya," katanya kepada Greenwich Magazine. Braun datang ke Amerika Serikat, meskipun ia hanya memiliki peralatan editing primitif, dan neneknya mengirimkan video tersebut kepada Steven Spielberg. "Saya mendapat email dari (Spielberg) ..., mengatakan bahwa ia menyerahkan video saya ke Museum Holocaust di Washington, DC, di mana sampai sekarang masih ditampilkan," katanya.

Mallette pernah membayangkan karier anaknya di musik pop tetapi dalam musik gospel: "Jadi, ketika seorang manajer hip-hop yang berbasis di Atlanta bernama Scooter Braun memanggilnya dua tahun yang lalu, Mallette bingung," lapor The New York Times. "Aku berdoa, 'Tuhan, Anda tidak ingin anak ini (Justin) menjadi laki-laki Yahudi, kan?'." 
Share on :

0 comments:

 
© Copyright Panitia Hari Kiamat 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.