Tuesday, September 6, 2011

Resensi Buku: The Lost Symbol (TLS)

Oleh:David Livingstone


Baru saja selesai membaca buku Dan Brown yang terbaru. Biasanya Saya tidak membaca buku fiksi, tapi Saya membaca buku ini hanya untuk tetap berhubungan dengan jenis propaganda yang sedang disebarluaskan.

Buku ini sangat menggelikan. Merupakan contoh yang paling kampungan dalam kehidupan Amerika  modern. Membutuhkan semua taktik busuk hiburan Amerika, dan menerapkannya  untuk merayakan aspek terendah peradaban modern: perkumpulan rahasia, dan semua aksesoris pseudo-spiritual okultisme.

Namun buku ini memahami perubahan yang menakjubkan. Setidaknya sudah 250 tahun sejak okultisme bawah tanah memusatkan upaya mereka untuk mendiskreditkan Kekristenan. Dan konsisten.  Mengadakan penyelidikan terhadap ajaran filosofi okultisme, dan Anda akan menemukan pengulangan dan kecaman lantang kepada agama Kristen. Dua karya terakhir Brown tidak berbeda. Sampai sekarang.

Kesimpulan yang mengejutkan adalah bahwa simbol yang hilang, atau "kata"  yang hilang dari Misteri Kuno adalah kitab Bibel! Jadi pada akhirnya, itu bukan ajaran Buddha, atau kitab suci Sanskrit, sebagaimana okultisme telah mengacunya selama bertahun-tahun, namun kitab Bibel yang memegang kebenaran hakiki yang harus memperkenalkannya untuk melancarkan transformasi yang akan datang yang dikenal sebagai Zaman Baru, atau Zaman Aquarius .

Tapi itu bukan kitab Bibel seperti yang Anda membacanya. Ini bukan tentang Tuhan sebagai pencipta umat manusia, yang memerlukan dasar ketaatan kepada perintah-perintah keadilan dan kepatutan. Tidak, ini kitab lain. Ajaran yang tersembunyi, yang terselubung  selama berabad-abad dalam pemikiran esoteris Kabbalah. Jadi secara paradoks, ajaran-ajaran kitab Bibel yang tersembunyi (gaib), menurut Brown et al., Dan Misteri Kuno adalah satu.

Apakah hal itu mungkin? Dapatkah pagan, penyembah dewa matahari, astrologi, sihir dan praktek pengorbanan manusia merupakan ajaran-ajaran dasar kitab Bibel? Tidak, kecuali jika Anda membalik pesan itu, seperti yang dilakukan Gnostik. Brown mengutip William Blake, yang dikenal kecondongannya kepada setan, yang menjelaskan:

"Membaca kitab Bibel siang dan malam, tapi kamu membaca hitam di mana aku membaca putih."

Ini merupakan praktik Gnostik kuno, orang-orang Kristen awal yang menyesuaikan ajaran-ajaran rahasia Kabbalah ke dalam agama Kristen, dan yang membalikan interpretasi mereka atas kitab Bibel, seperti dikatakan Tuhan Sang Pencipta menjadi tuhan jahat, sedangkan iblis adalah tuhan sejati, yang mengajarkan kepada manusia "kebebasan" dari hukum Tuhan, dengan membawanya ke pohon pengetahuan, yang dipahami sebagai sihir.

Jadi kaum okultis menganggap sihir sebagai kekuatan besar yang membuat orang seperti tuhan. Dan ini adalah pesan sentral buku The Lost Symbol. Yang mengarah kepada klaim premis kedua Brown, bahwa Tuhan bukanlah kekuatan kreatif "di luar sana", tetapi manusia adalah tuhan, dan bahwa semua Misteri Kuno mencoba mengajar kita bagaimana memanfaatkan kekuatan pikiran laten yang dengan melakukan hal tersebut kita bisa menjadi tuhan. Dengan kata lain, manusia adalah Tuhan.

Ini tentu saja merupakan prinsip sentral Kabbalah. Untuk semua itu banyak sekali takhayul, tersembunyi di dalam astrologi dan alegori alkimia, yang merupakan pesan pokok. Bahkan, menurut Kabbalah, sejarah alam semesta adalah karena manusia sampai kepada pengetahuan bahwa dirinya adalah tuhan. Pada mulanya, Tuhan ingin mengetahui dirinya sendiri. Mereka menganggap sebagai suatu kebenaran walau tanpa bukti, karena itu, menurut mereka tuhan  menciptakan yang lainnya, dengan begitu dia bisa mengenal dirinya sendiri: manusia. Tetapi tuhan yang ini sejak dari awalnya tidak menyadari sifat keilahiannya. Tapi tampaknya manusia mengembangkan pengetahuan mengenai dirinya sendiri. Menjauhkan dari agama, dimana hal ini dinyatakan sesuatu yang dianggap sebagai kemajuan umat manusia, mereka mengawalinya dengan filsafat Yunani, kemudian Humanisme Renaisans, dan akhirnya Pencerahan Sekularisme.

Paling jelas yang dinyatakan dalam Kabbalah Baru, Isaac Luria, yang hidup pada abad keenam belas, disampaikan kepada dunia Kristen melalui Jacob Boehme, yang menjadi pusat mistik dari tradisi okultisme Eropa. Orang yang terbesarnya adalah Hegel, yang idealisme Jerman-nya terus menjadi ujung tombak tujuan elit dewasa ini. Produk akhir dari evolusi pemikiran ini adalah Manusia Terakhir, Nietzche's "Superman", yang akhirnya dapat sepenuhnya mengaktualisasikan "kebenaran" bahwa dia adalah Tuhan. Ini yang dimaksud anti-Kristus (al-Masih ad-Dajjal, pent.) menurut Kitab Wahyu, cetak biru konspirasi Illuminati, ditulis oleh orang suci okult yang paling dihormati, John.

Tetapi penghinaan terbesar dari buku The Lost Symbol yang secara terang-terangan menistakan terhadap demokrasi yang merupakan hak dasar manusia untuk mendapatkan informasi serta melakukan kontrol kepada mereka yang berkuasa. Anehnya, yang sangat prinsip bahwa kerajaan Masonik Amerika mendasarkan kepadanya. Konyolnya Brown, adalah bahwa para elit telah melindungi pengetahuan kuno ini dengan menjaganya untuk tidak sampai kepada kita. Mengapa? Karena, dengan sikap konyol dalam peran yang dimainkan oleh Jack Nicholson, "Anda tidak bisa memegang kebenaran". Itu benar, Anda tidak punya kekuatan mental untuk memahami makna yang tersembunyi dalam ritual okult sehingga Anda perlu dibohongi.

Alur utama buku ini adalah bahwa ritual Masonik telah dibuatkan rekaman videonya, dan mengancam akan dipublikasikan di internet, tapi Brown, pendukung (protagonis) yang membantu CIA dan kepala Mason mencegahnya untuk diungkapkan kepada umum. Pesannya adalah, lain kali pemerintah Anda mengeluhkan soal  "keamanan nasional", percayalah kepada mereka secara implisit.

Kebenaran tidak pernah bisa disembunyikan. Kadang kala mungkin hanya dilaksanakan oleh minoritas, tetapi mereka selalu bersedia untuk berbagi dengan siapa pun yang tertarik cukup dengan mendengarkannya. Kebenaran berarti: melakukan kepada orang lain seperti yang akan mereka lakukan kepada Anda. Itu berarti kasih sayang kepada sesama manusia, dan kebenaran dalam masa kita, adalah angkat bicara melawan penindasan di dunia yang sudah dibagi-bagi kedalam begitu banyak bagian oleh imperialisme Barat, yang dilaksanakan dengan sinis dan diam-diam oleh Freemason serta CIA, yang aktivitasnya cenderung lebih banyak meragukan, namun Brown lebih memilih menolak untuk berbagi fantasinya dengan kita.

Resensi yang bagus,

Mr. Livingstone. Saya sendiri belum membaca buku ini, tapi dari buku the DaVinci Code dan Angels & Demons, sudah sangat jelas apa yang menjadi agenda Brown. Ada begitu banyak penulis dan pembicara saat ini, dari Michael Jordan Maxwell Tsarion dan David Wilcock, mereka berusaha sangat keras untuk "mempromosikan" Kitab Bibel dengan membentuk kembali dalam istilah masonik/Kabbalistik. Jika Anda belum pernah menonton acara TV "Lost," mereka telah melakukannya dengan sempurna.

Saya harap Anda akan diundang untuk melakukan lebih banyak wawancara. Ini terlalu buruk karena sebagian besar the internet radio hosts berisi gnostik, Kristen akhir zaman atau yang dikira "anti-masons" sementara juga menjadi pemandu perdagangan bebas dan pemerintah yang lemah, yang merupakan tujuan murni Masonry. Sangatlah menakjubkan betapa banyak semangat "anti-masonik" dewasa ini dilakukan oleh orang-orang yang memuja cita-cita masonik. Masons telah berhasil mendorong mereka seperti pepatah mengatakan ke "rumpun semak belukar" dan tampaknya akan semakin kabur.

Apakah Anda akrab dengan majalah Culture Wars? Jika tidak, Anda harus benar-benar menelitinya. Penerbit (E. Michael Jones) menerbitkan beberapa buku-buku fantastis seperti "Libido Dominandi" dan "The Jewish Revolutionary Spirit". Jika Anda tertarik, banyak artikel dalam majalah tersebut dan wawancara di culturewars.com,. Jika Anda dapat menangguhkan penilaian kepada Katolik, Anda akan menemukan banyak hal yang menarik mengenai sejarah, analisis politik dan budaya.[source]
Share on :

0 comments:

 
© Copyright Panitia Hari Kiamat 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.