Monday, January 30, 2012
Ada saja orang yang masih percaya, kiamat akan datang pada 21 Desember 2012, saat kalender Bangsa Maya mengakhiri masa berlakunya selama 5.125 tahun.
Kekhawatiran memuncak ini bahkan membuat Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kerepotan. Meski sudah menjelaskan panjang lebar di situsnya, bahwa isu kiamat akhir tahun ini bohong belaka, masih ada orang yang penasaran.
Seperti dimuat Daily Mail, 10 Januari 2012, NASA mendapat sekitar 5.000 surat elektronik atau email yang bertanya soal ramalan Maya. Di antaranya bahkan mengajukan pertanyaan ekstrem: apakah mereka sebaiknya bunuh diri sebelum hari akhir tiba.
Imuwan senior Institut Astrobiologi NASA, David Morrison mengaku menerima setidaknya 10 email sehari, dari orang-orang yang khawatir, sampai mereka yang nyaris berbuat nekat.
Salah satu di antaranya, seorang perempuan dari Denmark, yang mengidentifikasikan dirinya sebagai, "ibu dari seorang bocah perempuan dan calon bayi".
Ini yang ia tulis: "Kemarin saya berniat bunuh diri, bayi dalam kandunganku, juga anak perempuanku yang baru berusia dua tahun, sebelum Desember 2012 tiba. Aku tak mau mereka mengalami pengalaman mengerikan, melihat kehancuran bumi."
Ada pula seorang remaja Amerika Serikat berusia 13 tahun yang menulis: "Aku sedang menimbang untuk bunuh diri. Aku sangat ketakutan... aku tak ingin hidup lebih lama. Aku berhak mendapatkan penjelasan."
Juga seorang anak yang mengadu,"Aku sangat takut. Satu-satunya temanku hanya anjingku. Dimana aku harus menidurkannya supaya dia tidak menderita saat kiamat datang?"
Sementara, orang-orang Amerika lain memilih jalan berbeda. Merekamembeli apapun yang ditawarkan, demi peluang bisa selamat dari kiamat -- dari buku panduan menghadapi kiamat berharga belasan dolar, hingga menyewa bunker berharga puluhan ribu dolar per orang, yang diiklankan tahan bom nuklir dan tahan terhadap tubrukan asteroid.
Gelombang ketakutan massal ini lah yang kemudian dimanfaatkan seorang pebisnis asal Kalifornia, Robert Vicino, dengan cara membangun bunker "antikiamat" di lokasi rahasia di AS. Dia mengklaim sudah 5.000 orang yang memesan tempat. Kini ia membangun bunker yang sama di Eropa.
Apa alasan orang mau membayar mahal demi selamat dari "kiamat" yang tak tentu benar?
"Kami bukan orang gila. Ini adalah masa-masa yang menakutkan. Keluargaku ingin selamat. Anda juga harus bersiap," kata salah satu pemesan bunker, Steve Cramer.
Juga ada Jason Hodge, ayah dari empat anak yang tak merasa sayang membayar mahal. "Ini investasi kehidupan," kata dia. "Hanya ingin memastikan, aku memiliki tempat yang aman bagi keluargaku, jika skrenario terburuk tiba."
Kegalauan tak hanya melanda sebagian orang Amerika Serikat. Juga merambah Bugarach, kota kecil di kaki pegunungan Pyrennees, Prancis. Sebanyak 200 penduduk harus bersaing dengan 200 ribu pengunjung yang terus berdatangan sejak awal 2012.
Para pengunjung mengincar bagian puncak gunung yang diyakini akan mengandung daya magnetis melindungi mereka dari kiamat. Selain itu, ada pula yang mengatakan bahwa gunung Pyrennees adalah pintu menuju dimensi lain. Ada juga yang yakin itu merupakan markas rahasia alien.
Di tengah semua kekhawatiran itu, pemandangan berbeda justru ditemukan di jantung wilayah Maya di tenggara Meksiko.
Tak ada gambaran kehawatiran di sana, apalagi orang-orang yang berbondong-bondong mengungsi ke perbukitan.
Setelah menderita bertahun-tahun, akibat pukulan parah yang menimpa industri pariwisata gara-gara perang kartel narkoba, isu kiamat justru memberi mereka harapan.
Agen pariwisata Meksiko berharap, fenomena "kiamat 2012" akan menarik 52 juta pengunjung ke wilayah tersebut, dua kali lipat yang diterima seluruh wilayah negara itu.
Sementara, di Kota Tapachula, di perbatasan Guatemala, sebuah jam digital raksasa dipasang di taman utama, menghitung mundur ke tanggal 21 Desember 2012.